Tersesat di Hutan
By Detty Herawati
Disebuah desa ada seorang nenek yang tinggal bersama cucunya. Nenek itu sering dipanggil Nek Ijah
dan cucunya yang bernama Ilma. Tapi walaupun sudah tua Nek Ijah masih kuat
untuk mencari kayu bakar di hutan, seperti pagi ini karena persedian kayu bakar
habis mereka pun pergi kehutan.
“Ilma saat mencari kayu bakar Ilma tetap berada
dekat nenek ya.” Kata nenek saat dalam perjalanan.
“Iya nek, Ilma akan selalu
dekat dengan nenek.”Jawab Ilma sambil memegang ilalang-ilalang yang ada
diantara jalan yang mereka lewati.
Tibalah nenek Ijah dan Ilma di hutan tempat
kayu-kayu yang berjatuhan jadi mereka tinggal memungutinya saja, namun tempat
ini asing bagi Ilma.
“Nek, sepertinya Ilma belum pernah ketempat ini. “Kata
Ilma yang melihat-lihat sekelilingnya.
“Iya Ilma makanya nenek menyuruh Ilma
tidak jauh-jauh dari nenek. “Iya nek Ilma janji.” Kata Ilma yang terus
memunguti kayu yang ada didekatnya.
Diantara semak belukar
ternyata banyak bunga-bunga yang indah sehingga banyak sekali kupu-kupu
berterbangan disana. Ilma yang sangat suka dengan kupu-kupu ketika melihatnya
langsung mengejar kupu-kupu itu. Tanpa disadari Ilma dirinya telah jauh dari
nenek.
“Uh..mana sih kupu-kupu tadi, kok tidak ada cepat sekali terbangnya.
“Kata Ilma yang berusaha terus mengejar kupu-kupu.
Sementara di tempat lain
nenek Ijah mencari cucunya.
” Ilma..Ilma..dimana kau !”Panggil nek Ijah. Namun
tidak ada sahutan dari Ilma, nenek jadi sangat khawatir. Sementara itu Ilma
sudah menyadari kalau dirinya tersesat.
“Hik..hik..hik...dimana
aku, kok tempatnya gelap sekali,nek..!!!”Panggil Ilma sambil menangis.
Saat
itulah Ilma menyesal karena tidak menuruti apa kata nenek agar tidak jauh-jauh
darinya.
“Nenek..!!!” Ilma terus memanggil neneknya.
Namun semakin Dia melangkah
semakin saja jalan yang dilalui tak dikenalinnya. Karena terus berjalan Ilmapun
kecapean dan terduduk diatas kayu besar. Walaupun begitu Ilma berusaha untuk
tidak menyerah. Ilma pun berdoa memohon kepada Allah untuk diberi kemudahan
jalan pulang diiringi dengan rasa penyesalan dan berjanji tidak akan melanggar
nasehat nenek. Ilma terus berdoa dan yakin kalau Allah akan melindunginya. Ilma
tidak lagi menangis,Dia berusaha untuk menenangkan dirinya dengan terus berdoa.
Tak lama kemudian tampak semak belukar yang ada dihadapannya bergerak. Ilma
mundur mencoba untuk mengambil kayu yang ada didekatnya. Namun hatinya menjadi
girang tatkala yang muncul dihadapannya bukanlah harimau yang Dia takuti
melainkan seorang laki-laki yang Dia kenal Pak Udin namanya.
“Pak ini
Ilma..”Kata Ilma dengan riang.
Pak Udin terkejut melihat Ilma sendirian didalam
hutan ini.
“Ilma itukah kau nak?”Kata Pak Udin yang masih belum percaya dengan
penglihatannya.
”Iya pak, Ilma tersesat tadi bersama nenek mencari kayu bakar.”
Ilma
menjelaskan dengan semangat karena hatinya yang riang. Doanya dikabulkan dalam
hati Ilma berkata terimakasih ya Allah.
“Ayo kita pulang pasti nenek Ijah
mengkhawatirkanmu.”Ajak Pak Udin kepada Ilma. Merekapun berjalan beriringan,
Ilma sangat berhati-hati untuk itu Dia selalu dekat dengan Pak Udin takut nanti
ketinggalan.
Sementara itu nek Ijah
sangat khawatir dengan cucunya. Mau melaporkan kejadian ini tapi peraturannya
bila sudah 24 jam barulah bisa dikatakan hilang. Nenek Ijah hanya bisa berdoa
semoga Ilma mendapat perlindungan dari Allah sang pencipta. Setelah selesai
sholat ashar nenek berencana untuk segera meminta pertolongan penduduk setempat
untuk mencari Ilma. Baru saja menutup pintu ada seseorang yang memanggilnya.
“Nenek..nenek..ini Ilma.”teriak Ilma dari jauh.
Nenekpun menyambut cucunya
dengan hati gembira dan bersyukur.
”Alhamdulillah ya Allah cucuku selamat.”kata
Nenek yang tidak berhenti untuk mengucapkan syukur.
“Terimakasih pak Udin sudah
mengantar Ilma kerumah dengan selamat.”Ucap nenek ke pak Udin.
“Iya nek
sama-sama untungnya Ilma anak yang pemberani jadi Dia tidak sampai jatuh
pingsan.”Kelakar pak Udin.
“Ih pak Udin, nggak sampai pingsanlah Ilma kan bukan
anak yang cengeng.”timpal Ilma.
“Iya pak Udin percaya lain kali harus dengar kata
nenek ya.”nasehat pak Udin.
Akhirnya pak Udinpun pamit pulang. Dan Ilma
berjanji tidak akan melanggar nasehat nenek untuk tidak jauh-jauh darinya kalau
sedang mencari kayu bakar juga bila berpergian. Ilma takut nanti tidak sampai
bertemu lagi dengan nenek. Ilma sayang nenek..
#20harimenulis#FLPjambi#Day3
Komentar
Posting Komentar