Hadiah Buat Bumi
Bumi Rumahku...
Tidak ada rumah kedua selainnya...
Yang aku tahu saat dilahirkan aku sudah ada di bumi ini. Sebutan bumi bagiku sangat luas. Bumi tak butuh sanjungan tapi kita yang akan memberikan hal yang baik buat bumi, buat tempat tinggal kita. Sepatutunyalah kita memberikan hal yang baik buat tempat yang kita tinggali,naluri kita tidak akan mau bila tempat tinggal kita telah ternoda dengan hal yang membuat kita tidak betah berada didalamnya. Seperti yang terjadi sekarang kabut asap sedang melanda di negeri Sepucuk Jambi Sembilan Lurah, padahal sebelumnya sudah pernah terjadi. Negeri kami mendadak menjadi negeri dongeng yang penuh cerita. Dan menjadi bahan cerita oleh negeri lain. Mendadak kami menjadi terkenal ya gara-gara asap Negeri Jambi jadi bahan berita tentang Karhuttla.
Kondisi bumi yang berkabut asap, sampai kapan begini ?
Bumi Oh bumi ..
Nantikan hadiah kami...
Hadiah sederhana...
Entah apa itu tapi yakin ada...
Bila teringat rumah diatas pohon maka ingat pula aku akan pohon-pohon yang besar. dan tak sampai disitu akupun ingat dengan hutan yang pernah aku lalui saat mengadakan kemah di hutan Lembang tempat aku kuliah dulu. Tak pernah aku bayangkan dengan kondisi kaki kiriku yang polio membuat aku bisa menyusuri tapak-tapak dipinggir hutan dengan tanpa lelah. Ya gaes karena aku bernapas dengan hutanku yang rimbun memberikan aku kekuatan yang luar biasa. Udara yang bersih membuat tubuhku tidak kelelahan itulah yang membuat aku seketika memiliki kekuatan selain semangatku untuk mentafakuri hutan dihadapanku. Sehari semalam berada di hutan memberikan pengalaman tersendiri bagiku. Betapa harmoninya kehidupan hutan ini, tak henti-hentinya musik alam mengiringi hutan malamku. Cahaya alami menyeruak diantara rimbunan pepohonan yang tertata rapi mengikuti arah angin yang semilir ikut menambah indahnya suasana saat itu saat pohon-pohon itu bertasbih mengagungkan namaNya.
Tak terasa air mataku mengalir saat pemateri memaparkan kalau keadaan hutanku sedang tidak baik.. Oh my God aku tidak rela hutan yang memberikan udara bersihnya sehingga aku memiliki kekuatan untuk berjalan akan binasa. Hutan Iam coming tak akan aku izinkan dirimu tersakiti. Bersyukur sekali dengan acara FOREST TALK WITH NETIZENS " Menuju Pengelolaan Hutan Lestari" yang diadakan oleh yayasan DR Sutan Sjahrir memberikan angin segar untuk menyebarkan tulisan yang diharapkan membuka hati kita untuk tidak menyakiti hutan lagi dan mengajak semua lapisan masyarakat untuk bersama-sama menjaga hutan dengan melestarikannya secara bijak dan benar. Salah satunya dengan pemaparan pemateri memanfaatkan hutan dari hasil non kayu.
HADIAH DENGAN HAL YANG KREATIF
Berbicara tentang hutan tidak hanya pohon tapi kelangsungan hidup didalam hutan itu sendiri.Sebelum membahas lebih lanjut kami dalam acara Forest Talk With Netizen Jambi di sambut dengan exhibition yang di gelar bersamaan dengan tempat kami ada @kain-vinto dengan hasil karya yang alami tanpa merusak lingkungan sekitar, ramah Hutan sekali. Ini merupakan hadiah dari penduduk bumi untuk sang bumi. Dimana bahan alami adalah hal yang bisa diterima bumi untuk menjadikannya berseri.
@kain-vinto batik tulis dengan pewarna alami
Berbagai hasil kreatif yang perlu disampaikan sebagai wujud keramahan kita terhadap Hutan. Betapa Ingin memberikan hadiah buat bumiku yang indah dengan menjaganya tetap lestari.
@rengke "Tanaman Keladi Hutan"
Sentuhan alami Duku Anak Dalam bisa membuat wajah Hutan menjadi indah tanpa merusaknya. Mereenjelasan para pemateri yang hebat dan mumpuni di bidangnya. Ada lapak Kain Vinto yang sudah lalang buana ke luar negri. Heran ya produknya lebih banyak disukai oleh orang luar daripada orang kita sendiri. Kenapa ya ? mahal kali ya hehehe. Namun inilah hasil karya yang asli tanpa campuran bahan kimia dan bisa mengurangi emisi yang sedang terjadi di seluruh belahan dunia. Dalam penjelasan ibu Amanda mengenai Perubahan Iklim, ternyata bidang fashion termasuk salah satu yang memberikan dampak terbesar bagi perubahan iklim ini. Mengapa begitu? karena bahan industri yang dipakai dari pembuatan,pengolahan,transportasi,pemakaian,fashion sesuai dengan tren sehingga berganti-ganti para konsumen memilikinya otomatis produksi semakin meningkat, memakai bahan yang memiliki emisi yang tinggi. Beda bila kita mengolahnya dengan bahan alami yang berasal dari alam itu sendiri sehingga alam pun menerimanya. Tapi karena masih terbatas dalam mengkonsumsi bahan yang alami maka apapun itu bisa dicegah atau dikurangi dengan cara Mitigasi dan Adaptasi sebagaimana telah diungkap dalam materi yang disampaikan ibu Amanda Katili Niode "Memahami Perubahan Iklim dan Menyikapinya".
Ibu Amanda Katili Niode
Dan hadiah yang lainnya buat bumi adalah lapak Rengke yang digelar dari kerajinan rotan yang dibuat oleh kebudayaan lokal Suku Anak Dalam yang memakai bahan yang alami yang berasal dari hutan. Jadi memang benar tidak sekedar hanya pohon yang dibicarakan tapi hal-hal lain yang bisa menjadikannya benda yang bernilai juga bisa mensejahterakan orang-orang yang tinggal di sekitar hutan bahkan hidup di hutan. Alangkah kejamnya ya kalau hutan sebagai sumber hidupnya punah tanpa bekas dan coba bayangin kalau hutan tidak ada lagi mau kemanain kehidupan itu, jadi bahan renungan kita semua tapi jangan lama-lama merenungnya hehehe. Selain itu adapula pupuk organik yang berasal dari kotoran sapi juga Hijauan, apa ya tuh Hijauan. Hijaiuan itu istilah dari pelepah daun sawit yang dipotong-potong. Lagi-lagi memanfaatkan tanaman lokal yang bisa di manfaatkan. Ada juga Ragel yang berinisiatif membuat jamur crispy karena melihat tanaman jamur banyak tapi kurang penanganannya. Maka dicobalah untuk membuat jamur menjadi makanan yang istimewa.
@Rengke salahsatu hasil karya Suku Anak Dalam
@Regel Jamur Crispy karya anak muda
Olahan makanan ringan dari bahan alam
Pupuk Organik yang ramah bumi
Bagiku yang harus di pikirkan bagaimana kita bisa memberikan banyak kontribusi bagi bumi kita, jangan lagi ada kerusakkan di dalamnya. Setidaknya kita sebagai makhluk yang diam di bumi harus tahu apa yang di lakukan, apakah yang aku lakukan ini akan merusak bumi. Kenapa sih ga hutan saja yang aku sebut. Tahukah kamu kalau bumi kita ini sebagian adalah hutan didalamnya. Menjadilah orang yang bisa memberi kontribusi sebagaimana penyampaian ibu Atiek Widayati tentang " Pengelolaan Hutan dan Lanskap yangBerkelanjutan". Beliau memaparkan tentang konservasi hutan dengan mengembalikan fungsi hutan melalui lanskap berkelanjutan. Ini sangatlah penting untuk disikapi.
Ibu Atiek Widayati dalam pemaparannya
Semua pembicaran kami di Forest Talk ini memberikan motivasi kami untuk bisa memberikan lebih banyak kontribusi. Tapi sebagai masyarakat yang bukan memiliki wewenang tapi memiliki tanggung jawab besar bagi kelestarian hutan. Aku optimis untuk melakukan hal-hal yang tidak menyakiti bumi lagi, antara lain mengurangi penggunaan plastik, memakai pakaian yang msih bisa dipake tidak boros membeli pakaian,mengubah hidup dengan pola makan yang sehat,menanam tanaman di rumah,membuang sampah pada tempatnya,memberikan cerita indah tentang bumi terhadap anak-anak, cerita yang membuat mereka tidak lupa akan tempat tinggal mereka di dunia yaitu BUMI. Itulah hadiah yang ingin aku persembahkan buatmu Oh Bumiku...
Panitia keren Forest Talk
Peserta kece dari Jambi yang antusias "Salam Literasi"
Komentar
Posting Komentar