Langsung ke konten utama

Sukses Berpuasa

"Ma lapar,"Ilma merengek sedari tadi, namun mama tetap diam. Masih saja rengekan yang sama Ilma bilang "Haus ma, "sambil memegang perutnya.
Mama dengan diamnya ternyata berpikir bagaimana caranya membujuk Ilma lagi, karena mama ingin Ilma berhasil lulus ujian berpuasa.
"Ilma sebentar lagi ya tunggu beberapa jam lagi, "mama memeluk Ilma dengan kasih sayang.
"Tapi Ilma nggak  tahan lagi, "Ilma memegang tangan mama. 
Tak lama kemudian terdengar azan zuhur,mama mengajak Ilma untuk sholat zuhur berjamaah dulu baru nanti bisa membatalkan puasanya. Mama tidak  memaksa Ilma untuk berpuasa sampai magrib,tapi mama berusaha membantu Ilma agar dapat sukses berpuasa sampai beduk magrib.
"Ilma sudah berwudhu?" Tanya mama sambil memakai mukena. 
"Sudah dong ma nih basah mukanya," jawab Ilma menunjukkan mukanya yang kena air wudhu. Mama tersenyum bukan hanya muka Ilma yang basah hampir semuanya basah.
"Tapi Ilma nggak minum air kerannya kan?"selidik mama. 
"nggak ma kan bisa batal dong puasa Ilma, "Kata Ilma meyakinkan mama. 
"Alhamdulillah anak mama hebat, " mama mengacungkan jempolnya. Dan merekapun sholat bersama. Saat zikir Ilmapun mengantuk dan tertidur diatas sajadah. Mama tidak membngunkannya saat mengetahui Ilma tertidur.  Beberapa jam kemudian saat mama ada di dapur Ilma datang menghampiri. "Ma kok Ilma nggak dibangunin sih katanya boleh batal. "Kata Ilma yang masih ingat kata-kata mama. 
"Habisnya Ilma tidurnya nyenyak, "Kata mama. 
"Jadi sekarang saja ma batalinnya, "Kata Ilma bersemangat.
"Wah sayang Ilma sebentar lagi beduk loh, "mama meyakinkan  Ilma. Ilma terdiam agak ragu juga untuk membatalkan puasanya. Saat itulah papa muncul mengajaknya untuk ngabuburit di sekitar jembatan Gentala Arasy sambil menikmati pemandangan sungai Batanghari yang rupawan. "Mau Pa,"Ilma kegirangan sekali saat papa mengajaknya. "Tapi Ilma sholat ashar dulu ya belum kan? "
"Eh Iya lupa tunggu ya pa , "Kata Ilma langsung menuju kamar mandi. Setelah selesai Ilma dan papa pergi bersama setelah pamit sama mama. Sepanjang perjalanan Papa banyak bercerita tentang puasa . Dan karena ceritanya itu membuat Ilma ingin terus bisa berpuasa sampai beduk magrib,kira-kira papa bercerita tentang apa ya???? 

#20harimenulis#FLPJambi#Day20


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pekan Ceria

Pekan Ceria By Detty Herawati Wajah gembira gempita Sambut hari pekan nan suka Bergandengan sambil melangkah Hari yang dinanti kan tiba Tak sabar ku beri tanda gembira Untuk berhenti sejenak dari penat Ayah bunda temaniku berpekan Bersama teman di pekan ceria Ceriakan hatimu Ceriakan ragamu Ceriakan langkahmu Ceriakan cerita hidupmu Waktu tak akan mundur Terus maju menapaki jalan Jalan kehidupan yang penuh Ceria bila itu terpatri dalam jiwamu Dapatkan hari-harimu Di pekan ceriamu.. #20harimenulis#FLPJambi#Day17

AKHIRNYA KETAHUAN JUGA DEH

Akhirnya Ketahuan Juga Deh Sore hari menjelang magrib Nek Ijah bergegas pergi ke mesjid, ternyata sudah banyak anak-anak yang akan mengaji nanti. Nek Ijah suka sekali menegur anak- anak yang sering ribut di mesjid. Seperti sore ini Badu terkena semprotan nenek Ijah. “Iya nek, maaf soalnya Dino tuh yang mulai,”bela Badu.   “Ini di dalam mesjid tidak boleh ribut, kalau ribut tuh adanya di pasar, bebas orang bicara.”kata nenek dengan suara nenek-neneknya. Lucu sih kalau sudah mendengar nenek berbicara tidak berhenti terus saja mengomel. Badu yang selalu kena tegurannya. Badu anak yang rajin pergi ke mesjid tapi sering ribut dengan teman-temannya, walaupun sudah sering ditegur nenek tetap saja masih melakukan keributan. Setiap ke mesjid selalu saja Badu memancing keributan, ada saja yang dia lakukan dari berbuat iseng sampai membuat temannya menangis. Tentunya gaduh dan menganggu aktivitas ibadah orangtua yang sedang mengaji sebelum masuk waktu sholat. Dan yang sering mene

Mimpi Alya

Mimpi Alya Sore hari tampak Alya asyik menonton tivi, padahal teman teman-temannya sudah bersiap-siap pergi mengaji ke mesjid.  “Alya,Alya,ngaji nggak?”Teriak Dini dari kejauhan.  Namun teriakan Dini tidak dihiraukan sama Alya.Alya asyik masih menonton televisi. Dini menghampiri pintu rumah Alya dan mengetuk pintu rumahnya. Karena volume tivi lebih kencang bunyinya jadi Alya tidak mendengarnya. setelah tiga kali mengetuk pintu akhirnya Dinipun pergi sendiri. Alya terus asyik dengan tontonannya, tidak terasa asharpun lewat sampai menjelang maghrib Alya terus saja menonton, kalau tidak diingatkan sama ibunya, mungkin Alya masih saja menonton.  “Alya sudah nak,kok menonton terus.”Kata ibu yang baru saja datang dari kantor.  “Ah ibu, Alya lagi asyik nih tontonannya belum selesai, sebentar lagi ya bu.”Kata Alya yang terus saja matanya ke televisi .  Akhirnya ibupun mematikan tivinya dan tentu saja Alya marah. ”Ah ibu,ibu juga seharian tidak ada dirumah, Alya kan bosa