Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Sukses Berpuasa

"Ma lapar,"Ilma merengek sedari tadi, namun mama tetap diam. Masih saja rengekan yang sama Ilma bilang "Haus ma, "sambil memegang perutnya. Mama dengan diamnya ternyata berpikir bagaimana caranya membujuk Ilma lagi, karena mama ingin Ilma berhasil lulus ujian berpuasa. "Ilma sebentar lagi ya tunggu beberapa jam lagi, "mama memeluk Ilma dengan kasih sayang. "Tapi Ilma nggak  tahan lagi, "Ilma memegang tangan mama.  Tak lama kemudian terdengar azan zuhur,mama mengajak Ilma untuk sholat zuhur berjamaah dulu baru nanti bisa membatalkan puasanya. Mama tidak  memaksa Ilma untuk berpuasa sampai magrib,tapi mama berusaha membantu Ilma agar dapat sukses berpuasa sampai beduk magrib. "Ilma sudah berwudhu?" Tanya mama sambil memakai mukena.  "Sudah dong ma nih basah mukanya," jawab Ilma menunjukkan mukanya yang kena air wudhu. Mama tersenyum bukan hanya muka Ilma yang basah hampir semuanya basah. "Tapi Ilma nggak minu

ANGKOT YANG SETIA

ANGKOT   YANG SETIA             “Umi beli buku ya di Trona,”pinta Kayza. Ini sekian kalinya Kayza meminta untuk dibelikan buku. Uminya belum ada waktu karena seminggu ini mendongeng terus. Akhirnya hari ini Umi bisa mengajak Kayza ke Trona tapi tanpa Abi jadi naik angkot.   “Asyik naik angkot,” sorak Kayza dengan gembira. Kayza memang sangat senang naik angkot bila berpergian apalagi bersama umi yang selalu menemani. Diangkot tidak membosankan, karena Kayza selalu membawa buku untuk dibaca saat naik angkot sambil menunggu sampai ketempat tujuan. “Umi nanti kalau di angkot Kayza ya yang memberi ongkosnya,” kata Kayza mengingatkan umi. “ Iya sayang,” jawab umi sambil tersenyum.             Perjalanan dengan angkot, umi selalu mengingatkan untuk berdoa memohon perlindungan Allah juga tidak mengeluarkan tangan dan kepala di jendela. Dan Kayza sudah tahu betul dengan peraturan yang mendasar ini. Berdoa naik kendaraan selalu diajarkan ibu guru disekolah jadi selalu dibaca sa

Dokter Gigi Yang Baik Hati

DOKTER GIGI YANG BAIK HATI Di lembaga kami KB UMMU SALAMAH selalu ada pemeriksaan kesehatan. Setiap    6 bulan sekali kami menyambut dokter gigi dengan gembira. Hari ini pemeriksaan gigi. Anak-anak   gembira mendengar kabar itu.   “Hore... kami akan bertemu dengan dokter yang baik lagi,” kata Finza dengan mimik yang lucu.   “Iya aku senang dengan dokter yang baik itu soalnya suka memberi hadiah.” Kata Caca yang suka sekali diberi hadiah. “Aku mau jadi dokter gigi kalau sudah besar nanti” kata Nasywa.   Ibu gurupun mengkondisikan anak-anak untuk tertib saat dokter Ani datang.   Tak berapa lama datanglah dokter Ani bersama asistennya. Dengan senyumannya yang khas dokter gigi itupun menyapa anak-anak.   “ Assalamualaikum anak-anak semua. “ “ Waalaikumsalam” Anak-anakpun menjawab dengan semangat.   Selama pemeriksaan anak-anak tidak ada yang takut mereka semua berani karena dokter Ani berhasil membuat mereka senang dengan dirinya. Setelah pemeriksaan anak-anakpun b

Pekan Ceria

Pekan Ceria By Detty Herawati Wajah gembira gempita Sambut hari pekan nan suka Bergandengan sambil melangkah Hari yang dinanti kan tiba Tak sabar ku beri tanda gembira Untuk berhenti sejenak dari penat Ayah bunda temaniku berpekan Bersama teman di pekan ceria Ceriakan hatimu Ceriakan ragamu Ceriakan langkahmu Ceriakan cerita hidupmu Waktu tak akan mundur Terus maju menapaki jalan Jalan kehidupan yang penuh Ceria bila itu terpatri dalam jiwamu Dapatkan hari-harimu Di pekan ceriamu.. #20harimenulis#FLPJambi#Day17

Kebebasan Bermain

      Bermain buat anak-anak tidak main-main.  Malahan mereka dapat mempelajari sesuatu dari bermain.  Ingat dulu waktu kita seumuran mereka bermain dengan bebas tanpa dihalangi dengan aktivitas les yang sekarang lagi ngetrend. Orangtua dengan bangga mengatakan anakku sudah bisa membaca dan berhitung di usianya yang masih dini karena di leskan. Beda ya kalau bisa membaca karena sering dibacakan buku sama orangtuanya jadi timbul dari dirinya sendiri untuk bisa membaca.       Kembali lagi kebebasan bermain jarang dilakukan sekarang ini walaupun dibebaskan namun sering tanpa disadari orangtua menyuruh bermain gadget atau menonton televisi, yang penting diam. Nah pandangan ini harus diubah Buatlah anak bebas bermain namun tidak mengekang jiwanya Dan bila perlu ayah bunda temanin anak bermain saat mereka usia dini. Karena bermain adalah belajar bagi mereka.       Marilah kita membebaskan mereka bermain sesuai dengan usia merekajangan bebankan dengan banyak jenis les toh nanti juga akan

AHAD

AHAD By Detty Herawati Gema kalam ilahi memenuhi relung hati Hati yang menjerit tersayat di antara serpihan asa dan harapan Bisakah bertahan rasa pedih di sekujur tubuh saat Engkau menyebut Ahad..Ahad.. Ahad Mendengar keteguhan jiwamu para syahid dan syahidah Bergetar keimanan yang penuh dengan ainul yaqin atas keberadaan sang maha pencipta Hanya Engkau tumpuan kami Ahad. .Ahad. .Ahad Tatkala ujung tombak sampai ke nyawa para syahid dan syahidah Tak satupun getar dengan tombak yang menghunus tajam sampai tak terasa di kalbu karena didalamnya ada Ahad.. Ahad. .Ahad Ya Robbi hanya sebutan itu hadir bersama harapan ridhoMu Tak getar hadapi ujian dari dunia yang tidak memihakMu Hanya kata- kata ini sebagai tameng kekuatanku Ahad.. Ahad. .Ahad #20harimenulis#FLPJambi#Day15

TERGODA MANGGA

Tergoda Mangga Bedu suka sekali bermain layang-layang. Pernah layang-layangnya tersangkut di pohon mangga. Dan anak-anak lainnyapun mengejar layang-layang yang tersangkut itu. Tanpa memikirkan akibatnya yang penting layang-layang yang tersangkut harus berhasil mereka ambil. “ Bedu ayo terus panjat pohonnya layng-layangnya ada di ujung dahan itu. ” Dani mengarahkan tangannya kearah layang-layang itu tersangkut. Dengan sigap Bedu meraih layang-layang yang putus itu. “ Horeee berhasil,” kata Bedu dengan riang gembira. Bedu pun turun dari pohon tapi kakinya tertahan karena melihat banyak sekali mangga yang matang di pohon itu. Cukup menggoda ditambah lagi mangga itu sangat manis. “ Ah nggak apa-apa kan aku cuma ambil satu tidak ketawan juga buahnya banyak.”batin Bedu berkata.   Bedupun mengambil mangga itu dan di sembunyikannya didalam bajunya. Saat tiba di bawah Bedupun membaur dengan teman-temannya. Sejak saat itu Bedu sering mengambil mangga karena tidak dijaga oleh p

Karena Allah

Laki-laki itu menelponku tapi tak kutanggapi. Aku menjawab seadanya mendadak banyak sekali yang menelpon. Semua bahasanya standar menanyakan apa kabarnya, sudah makan bla bla bla. "Uh nggak penting,"aku hempaskan hpku diatas tempat tidur. Sebelum deringan telpon datang bertubi-tubi aku masih nyaman dengan kondisiku. Entah kapan aku terusik dengan kesendirianku.  "hmm aku liburan ke Bandung saja sekalian menenangkan pikiranku,"aku membatin pada diriku sendiri. "Yuk kita sholat berjamaah dek? "  Kata-kata yang terindah dalam hidupku sejak ijab qobul sudah kami jalani. Rasanya baru kemarin deringan telepon serasa menerorku. Apa yang Allah rencanakan untukku. Deringan telepon ku jawab satu persatu biasa dengan datar karena memang tak terbiasa di telepon apalagi ada kata-kata lebay rasanya mau ditutup saja. Biasanya tidak seperti ini kenapa diuji dengan pibanyak laki-laki yang ingin taaruf. Padahal inginnya fokus hanya satu yang niatnya lillah.  Tidak mudah di

BELAJAR NAIK SEPEDA

BELAJAR NAIK SEPEDA “Abi benarin sepedaku ya, Kayza mau belajar naik sepeda roda dua,” pinta Kayza kepada   Abinya.   “ Iya ayo kita perbaiki   dulu sepedanya setelah baru Abi ajarkan Kayza naik sepeda,” kata Abi sambil mengambil sepeda dibelakang rumah. Sebelumnya Abi belum sempat untuk memperbaiki sepeda dan sekarang Abi ada waktunya. Kayza senang sekali mendengarnya. Kayza pun siap-siap untuk ikut Abi memperbaiki sepeda di bengkel depan Pasar Kito. Bengkelnya tidak jauh dari rumah. Sepedapun dengan mudah dibawa kesana. “Abi susah tidak belajar naik sepeda?”tanya Kayza dengan rasa ingin tahunya. ”Tidak sayang asalkan Kayza mau berusaha” kata Abi sambil mengelus kepala Kayza. “Nanti Abi pegangin sepedanya ya,” kata Kayza mengingatkan.   “ Tentu sayang nanti Abi akan pegangin sepedanya,” Abi meyakinkan Kayza yang lagi semangat untuk belajar naik sepeda.             Butuh waktu untuk memperbaiki sepeda Kayza karena yang rusak roda dan rantai. Kayza dengan sabar me